TBBR News, Palangkaraya – Minggu, 17 September 2023 merupakan hari yang istimewa bagi pengelola dan penghuni Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan Joint Adulam Ministry (JAM). Hari tersebut, mereka kedatangan sosok Panglima yang selama ini memiliki perhatian terhadap kaum lemah, yaitu Panglima Jilah yang telah menyempatkan menyambangi Panti yang berada dibawah Yayasan Panengaan Asie Palangka Raya (PAPR).

Panglima Jilah Berbagi Kasih
Panglima Jilah yang memiliki gelar utama sebagai Pangalangok Jilah, merupakan Pemimpin Besar dari Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (PM – TBBR) se – tanah Kalimantan, bersama rombongannya selepas mendarat di Bandara Udara Cilik Riwut, Minggu (17/09), langsung meluncur ke Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan JAM di Jalan Cilik Riwut KM 17 Palangka Raya.
Kehadiran Panglima Jilah memberikan semangat dan dukungan moril serta penguatan mental kepada ODGJ yang menjadi penghuni Panti JAM. Selain itu, Panglima Jilah juga memberikan bantuan sejumlah Sembako dan uang tunai yang diserahkan kepada Yayasan PAPR selaku pengelola Panti JAM. Dalam sambutannya, Panglima Jilah menyampaikan rasa simpati dan empati kepada penghuni panti JAM dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pengelola Panti yang telah peduli terhadap penyandang ODGJ dan gangguan sosial di Palangkaraya.
Panglima Jilah juga memberikan motivasi dan menguatkan semangat juang kepada anggota relawan pengurus Panti dan juga kepada penghuni panti. “Orang kaya banyak tetapi tidak banyak orang yang peduli, orang pintar banyak tetapi sedikit orang yang mampu untuk berpikir membantu” tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Panglima Jilah mengucapkan terima kasih kepada kepada dokter dan seluruh pengurus Panti yang telah memberikan perhatian kepada anak – anak yang memerlukan kebutuhan khusus di Panti JAM. Sebelum meninggalkan Panti JAM, Panglima Jilah menghibur seluruh pengelola dan penghuni Panti JAM dengan menyanyikan satu lagu Dayak yang diiringi oleh penghuni Panti untuk bergembira dan mensyukuri berkat karunia dari Tuhan Sang Pencipta. Selanjutnya, panglima Jilah bersama rombongan menuju kabupaten Katingan dengan diiringi oleh Polisi Patwal.
Mengembangkan Misi Sosial, Panti JAM Sempat Terhenti 16 Tahun, Kini Dihuni 38 orang.
Menurut dr. Theodorus Sapta Atmadja, pimpinan Yayasan PAPR, Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan JAM sudah beroperasi sejak lama dan sempat terhenti selama 16 tahun. Sejak 25 Juli 2020 Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan JAM berganti pengelolaan ke Yayasan Panengan Asie Palangka Raya (PAPR). Panti JAM sudah tutup dan tidak ada aktivitas sosial lagi, namun bersama rekan – rekannya , dr. Theo memberanikan diri untuk mengelola kembali panti tersebut karena keprihatinannya terhadap orang dengan gangguan jiwa.
Panti JAM mengembangkan misi sosial kemanusiaan tanpa memandang suku, agama dan ras. Pasien – pasien yang ada, tidak hanya berasal dari daerah Kalteng saja namun juga ada dari luar daerah, seperti daerah Ternate, Jawa dan sekitarnya. “Aktivitas mereka disini, bagi yang beragama Muslim disediakan tempat sholat dan bagi yang beragama kristen disediakan aula untuk ibadah, ” kata dr Theo.
Lebih lanjut menurut dr. Theo yang juga kepala Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei, Palangkaraya tersebut, Panti JAM dihuni oleh 38 orang yang saat ini dalam pembinaan Yayasan Panengan Asie Palangka Raya (PAPR), 30 orang penyandang gangguan jiwa 8 penyadang masalah sosial yang tidak memiliki rumah tempat tinggal. Disampaikannya bahwa sebelumnya Panti JAM juga sudah mengembalikan 32 orang pasien yang mengalami gangguan kejiwaan ke pihak keluarga mereka masing – masing, karena dianggap sudah bisa mandiri dan bisa bermasyarakat. Ditambahkannya berkat kemurahan Tuhan, dan perhatian beberapa orang dan tenaga sukarelawan disini, Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan JAM bisa bertahan sampai sekarang.
Terima Kasih Kepada Panglima Jilah.
dr. Theo mengucapkan rasa terima kasih atas kunjungan tamu istimewa dari Panglima Jilah yang merupakan Pemimpin Besar Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (PM – TBBR) se – tanah Kalimantan. “Kami ucapkan terima kasih kepada Panglima Jilah bersama rombongan atas kehadirannya ditempat ini, ” kata dr Theo dalam kata sambutannya.
Theo menyampaikan bahwa kehadiran sosok Panglima Jilah ditengah – tengah saudara kita yang mengalami kekurangan mental dan keterbelakangan jiwa bisa membuat semangat baru bagi penghuni Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa JAM dalam menjalani proses pengembalian mentalnya. Diakhir sambutannya, Theo mengharapkan agar pihak pemerintah daerah bisa menjalin kerjasama dengan pihaknya. Dan panti rehabilitasi yang di kelolanya hanya menerima orang dengan gangguan jiwa yang terlantar tanpa ada keluarganya atau yatim piatu. Apabila masih ada pihak keluarganya, maka sangat diharapkan agar pihak keluarganya yang bisa secara langsung membantu penyembuhannya, bukan dititip disini.
(Divisi Humas TBBR)