Lompat ke konten

PANGLIMA JILAH BERTEMU PRESIDEN JOKO WIDODO : Apa saja isinya ?

TBBR News – Jakarta (28/08/2023) – Tanggal 28 Agustus 2023, Pemimpin Besar Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (PM – TBBR), Pangalangok Jilah bertemu kembali dengan Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Pertemun ini bukan yang pertama, sebab tahun 2022 lalu Presiden Jokowi hadir ke Rumah Radakng, Pontianak menemui Panglima Jilah Bersama kurang lebih 15.000 pasukan Merah dalam sebuah acara rutin TBBR, yaitu Bahaupm Bide Bahana. Saat itu Panglima Jilah menyatakan mendukung penuh Pembangunan IKN dalam rangka membangun Kalimantan dan Masyarakat Dayak. Di dalam Kawasan IKN, Panglima Jilah meminta kepada Presiden Jokowi agar dibangun Dayak Centre sebagai pusat pengembangan adat dan budaya Masyarakat Dayak. Selain itu, Panglima Jilah juga menyampaikan kepada presiden Jokowi agar memperhatikan anak – anak Dayak agar dapat diterima menjadi TNI/Polri.

Presiden Joko Widodo didampingi Panglima Jilah ketika menyapa Pasukan Merah – Tariu Borneo Bangkule Rajakng (PM – TBBR) saat membuka acara Bahaupm Bide Bahana di rumah Radakng, Pontianak, 29 November 2022

Pertemuan kali ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan sebelumnya saat kegiatan Bahaupm Bide Bahana, Panglima Jilah menegaskan kembali agar pemerintah pusat membangun seluruh Kalimantan secara adil dan merata terutama Pembangunan IKN di Kalimantan Timur dan Dayak Centre untuk pengembangan adat dan budaya serta sumber daya manusia Masyarakat Dayak.

Presiden Joko Widodo bersama Panglima Jilah membicarakan pembangunan untuk Kalimantan dan Masyarakat Dayak

Perhatian Panglima Jilah terhadap Kalimantan dan Masyarakat Dayak menjadi alasan mendasar yang membuat dirinya berani menyampaikan permohonan – permohonan di seluruh bidang Pembangunan kepada pemerintah pusat secara langsung melalui orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Panglima Jilah juga memiliki perhatian yang luar biasa terhadap adat dan budaya Masyarakat Dayak, hal ini telah dibuktikannya dengan mengembangkan ormas Tariu Borneo Bangkule Rajakng sebagai wadah untuk mengembangkan Masyarakat Dayak agar mencintai adat budayanya sebagai identitas dan jati diri Masyarakat Dayak dan menjadi bagian dalam membangun Indonesia.

Panglima Jilah mengajak seluruh Masyarakat Dayak agar terus menggali, menjaga dan melestarikan adat budaya dan kearifan lokal sehingga dalam kesempatan pertemuan dengan Presiden Jokowi tersebut, panglima Jilah meminta perhatian pemerintah terhadap Pembangunan Dayak Centre yang sangat bermanfaat bagi Pembangunan Masyarakat Dayak dalam mengembangkan adat budaya serta sumber daya Masyarakat Dayak. Selain itu, panglima Jilah juga meminta perhatian pemerintah terhadap cagar budaya milik Masyarakat Dayak, salah satunya adalah Makam Keramat Patih Patinggi di kabupaten Mempawah, yaitu Pembangunan Jalan menuju cagar budaya tersebut, yaitu jalan dari Sambora menuju Takong dan dari Takong menuju keramat Makam Patih Patinggi. Pembangunan jalan tersebut bertujuan agar cagar budaya tersebut dapat terus dijaga, digunakan sebagaiman mestinya dan bisa dijadikan sebagai destinasi budaya.

Tidak hanya itu, Panglima Jilah juga memberikan perhatian khusus kepada anak – anak muda Dayak agar mendapat prioritas dari pemerintah dalam berkarir di TNI dan Polri. Panglima Jilah meminta kuota khusus bagi anak – anak Dayak yang mau bergabung di dalam institusi TNI dan Polri serta ikut mendorong karir Masyarakat Dayak yang sudah menjadi anggota TNI/Polri untuk ke jenjang yang lebih tiinggi.

Andaikan setiap suku bangsa di Indonesia memiliki tokoh seperti Panglima Jilah yang membangun nasionalis melalui pendekatan adat dan budaya, tentu Indonesia semakin berwarna dengan aneka suku bangsa yang heterogen. Walaupun dengan adat budaya masing-masing setiap wilayah, MENYATU dalam semboyan BINEKA TUNGGAL IKA walaupun BERBEDA-BEDA TETAPI TETAP SATU.

Presiden menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi atas permohonan yang disampaikan oleh Panglima Jilah untuk Masyarakat Kalimantan dan Masyarakat Dayak. Presiden berjanji akan memenuhi semua permohonan itu. Presiden menilai perjuangan seorang Panglima untuk Kalimantan dan Masyarakat Dayak merupakan bentuk kepedulian dan perhatian yang luar biasa terhadap negara Indonesia karena ikut berperan aktif dalam memikirkan nasib seluruh anak bangsa.

Presiden Jokowi juga berpesan kepada anak – anak Dayak melalui Panglima Jilah agar anak – anak muda Dayak mempersiapkan diri mulai dari sekarang dalam apapun sehingga Masyarakat Dayak mampu bersaing dan siap menghadapi perubahan dan tantangan jaman.

(Divisi Humas DPP TBBR)

Translate »